Kamis, 03 Oktober 2013

Syok Hipovolemik

Syok.....not shocked ;) of course . dalam istilah medis diartikan sebagai gangguan sistem sirkulasi yang menyebabkan tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan. hehe....bahasa tingkat apa ini???, dalam istilah awam lebih dikaitkan dengan kurangnya aliran darah terutama ke otak dan berbagai organ tubuh lainnya, sehingga fungsinya tidak maksimal, Syok disini diartikan...apabila terjadi kekurangan yang sangat banyak dalam tempo waktu yang sesingkat singkatnya ( remember something !) . Ibarat kalo bawa motor .... bisa dianalogikan kehabisan bensin . so....harus dorong deh ;).

In Human life ...SYok adalah suatu kondisi gawat darurat serius , yang harus segera ditanggulangi. harus cepat dan tepat .
Bahaya syok adalah tidak adekuatnya perfusi ke jaringan atau tidak adekuatnya aliran darah ke jaringan. Jaringan akan kekurangan oksigen dan bisa cedera.

        Penyebab syok hipovolemik

Syok hipovolemik (berkurangnya volume sirkulasi darah):
  (a) Kehilangan darah, misalnya perdarahan; 
  (b) Kehilangan plasma, misalnya luka bakar; dan
 (c) Dehidrasi: cairan yang masuk kurang (misalnya puasa lama), cairan keluar yang banyak (misalnya               diare, muntah-muntah, fistula, obstruksi usus dengan penumpukan cairan di lumen usus).

Penatalaksanaan
Pasang satu atau lebih jalur infus intravena . Infus dengan cepat larutan kristaloid atau kombinasi larutan kristaloid dan koloid sampai vena (v. jugularis) yang kolaps terisi. Sementara, bila diduga syok karena perdarahan, ambil contoh darah dan mintakan darah. Bila telah jelas ada peningkatan isi nadi dan tekanan darah, infus harus dilambatkan. Bahaya infus yang cepat adalah udem paru, terutama pasien tua. Perhatian harus ditujukan agar jangan sampai terjadi kelebihan cairan.
Pemantauan yang perlu dilakukan dalam menentukan kecepatan infus:

Nadi: nadi yang cepat menunjukkan adanya hipovolemia.
Tekanan darah: bila tekanan darah < 90 mmHg pada pasien normotensi atau tekanan darah turun > 40 mmHg pada pasien hipertensi, menunjukkan masih perlunya transfusi cairan.
Produksi urin. Pemasangan kateter urin diperlukan untuk mengukur produksi urin. Produksi urin harus dipertahankan minimal 1/2 ml/kg/jam. Bila kurang, menunjukkan adanya hipovolemia. Cairan diberikan sampai vena jelas terisi dan nadi jelas teraba. Bila volume intra vaskuler cukup, tekanan darah baik, produksi urin < 1/2 ml/kg/jam, bisa diberikan Lasix 20-40 mg untuk mempertahankan produksi urine. Dopamin 2--5 µg/kg/menit bisa juga digunakan pengukuran tekanan vena sentral (normal 8--12 cmH2O), dan bila masih terdapat gejala umum pasien seperti gelisah, rasa haus, sesak, pucat, dan ekstremitas dingin, menunjukkan masih perlu transfusi cairan.